Industri Makanan dan Minuman
Industri makanan dan minuman melibatkan proses produksi, pemrosesan, dan kemasan produk makanan dan minuman. Limbah cair industri ini umumnya mengandung sisa-sisa bahan organik, lemak, protein, karbohidrat, dan bahan kimia lainnya dari proses pengolahan.
Contoh limbah cair ini termasuk sisa-sisa makanan, minuman, minyak goreng bekas, dan limbah pembersih. Pengelolaan limbah ini harus memenuhi standar kebersihan dan peraturan lingkungan untuk mencegah pencemaran air dan tanah.
Industri kimia mencakup berbagai macam proses produksi bahan kimia, termasuk bahan kimia industri, bahan kimia pertanian, bahan kimia farmasi, dan banyak lagi.
Limbah cair industri kimia bisa mengandung bahan kimia berbahaya atau beracun seperti pelarut organik, logam berat, senyawa organik kompleks, dan limbah beracun lainnya.
Pengelolaan limbah ini sangat penting untuk mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia.
Cara Pengolahan Limbah Anorganik
Setelah mengenal jenis limbah anorganik, berikutnya adalah cara pengolahan yang dimilikinya. Berikut sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengolahnya, antara lain:
Gas Karbon Dioksida (CO2)
Gas karbon dioksida adalah jenis limbah gas yang paling umum dijumpai dan dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan industri.
Gas CO2 merupakan gas yang berbahaya bagi lingkungan karena dapat menimbulkan efek rumah kaca dan perubahan iklim. Hal ini terjadi karena gas CO2 dapat menyerap radiasi matahari dan menghamburkan kembali ke atmosfer, sehingga suhu bumi menjadi semakin panas.
Metana merupakan jenis limbah gas yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti pertanian, peternakan, dan pengelolaan sampah. Jika CO2 dihasilkan dari proses pembakaran, maka CH4 bisa berasal dari limbah kotoran manusia dan hewan.
Dibanding CO2, metana dikenal sebagai salah satu gas rumah kaca yang kuat dalam hal menyerap dan memantulkan panas ke atmosfer. Peningkatan konsentrasi CH4 di udara bahkan dapat mempercepat perubahan iklim dan pemanasan global.
Tidak Mudah Diurai
Ciri dari limbah anorganik yang pertama ialah tidak mudah diurai. Sehingga, limbah anorganik membutuhkan waktu lama agar dapat diurai. Bahkan, sejumlah limbah anorganik memerlukan waktu sampai puluhan tahun lamanya agar bisa diurai menjadi zat, partikel atau elemen yang ukurannya jauh lebih kecil.
Limbah Anorganik Keras
Jenis berikutnya adalah limbah anorganik keras. limbah anorganik keras ini merupakan limbah yang memiliki wujud keras dan padat. Limbah ini bisa membusuk dan sulit diuraikan.
Proses pengelolaan serta penghancuran dari limbah anorganik keras membutuhkan teknologi kompleks, seperti pengeringan, pencucian serta pemanasan. Beberapa contoh limbah anorganik keras seperti limbah logam, limbah kaca serta limbah keramik.
Beda Limbah Anorganik dan Limbah Organik
Setelah mengetahui berbagai jenis limbah anorganik, berikutnya adalah perbedaan dari limbah anorganik serta organik. Sebenarnya, terdapat sejumlah perbedaan mendasar antara limbah anorganik serta limbah organik yang bisa dilihat dari berbagai hal, seperti:
Perbedaan pertama ada pada sumber. Umumnya, limbah organik berasal dari sisa organisme mulai dari manusia, hewan maupun tumbuhan. tetapi, limbah anorganik berbeda, limbah anorganik berasal dari organisme yang tidak hidup.
Umumnya, sampah organik memiliki kandungan karbon serta ikatan hidrogen. Selain itu sampah organik juga memiliki kandungan komposisi yang sangat kompleks bila dibandingkan dengan limbah anorganik.
Bukan hanya itu, limbah anorganik juga tidak mempunyai kandungan karbon. Umumnya, limbah anorganik mempunyai materi tidak hidup serta memiliki kandungan mineral.
Umumnya, limbah organik sangat mudah terbakar ketika terkena panas. Hal ini berbeda dengan limbah anorganik yang sangat tahan panas. Namun, ketahanan panas ini juga bergantung dari jenis limbah tersebut.
Sebuah penelitian yang dilakukan menyebut bila sampah organik mempunyai laju reaksi lebih lambat serta tidak menghasilkan garam. Hal ini berbeda dengan limbah anorganik, limbah anorganik mempunyai laju reaksi yang jauh lebih cepat serta bisa membentuk garam.
Sudah Tahu Jenis Usaha Penghasil Limbah Cair Industri?
Itulah beberapa jenis usaha yang menghasilkan limbah cair industri. Agar limbah cair tidak merusak ekosistem makhluk hidup, pemilik industri sebaiknya melakukan pengolahan melalui jasa IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) agar dapat mengurangi pencemaran air pada lingkungan.
Salah satu tenaga ahli yang dapat diandalkan untuk mengolah limbah tersebut adalah PT Tanindo Anugerah Nusantara. Tanindo sudah memiliki pengalaman lebih dari 12 tahun dengan tenaga ahli yang terpercaya.
Tanindo merupakan sebuah perusahaan jasa Water treatment Indonesia yang bergerak di bidang pengolahan air bersih, air minum, dan air limbah, yang didukung oleh tenaga yang berpengalaman dan terlatih.
Tanindo telah mengerjakan berbagai proyek pengolahan dan penjernihan air dari Sabang hingga ke Merauke dengan skala project dari yang kecil sampai yang terbesar.
Anda bisa menghubungi kontak Tanindo untuk berdiskusi dengan salah satu tim Tanindo dan dapatkan informasi yang lebih lengkap.
Sistem Pengelolaan Limbah Padat
Sistem pengelolaan untuk jenis-jenis limbah padat meliputi proses pengumpulan, pengangkutan, hingga pengolahan. Dalam proses pengumpulan, jenis limbah padat harus dipisahkan berdasarkan jenisnya seperti organik dan anorganik yang meliputi kertas, plastik, logam, dan lain-lain.
Limbah padat anorganik yang masih dapat didaur ulang harus dikirim ke tempat pengolahan limbah daur ulang, sedangkan limbah padat yang tidak dapat didaur ulang harus dikirim ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, jenis limbah padat organik juga dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos.
Untuk mengurangi timbulan limbah padat, bisa digunakan mekanisme 5R, yaitu Refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), repurpose (upcycling atau penggunaan kembali dengan tujuan baru), dan recycle (daur ulang).
Gas Nitrogen Oksida (NOx)
Gas nitrogen oksida merupakan senyawa sisa pembakaran yang tersusun atas nitrogen dan oksigen, baik dalam bentuk NO, NO2, dan lain sebagainya. Gas NOx diketahui sebagai gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Hal ini karena dampaknya dapat menyebabkan pencemaran udara dan menimbulkan hujan asam. Secara lebih jauh, hujan asam diketahui dapat menyebabkan kerusakan pada tanah dan tanaman, serta berbahaya bagi manusia dan hewan.
Jenis-jenis Limbah Cair dan Contohnya
Limbah cair didefinisikan sebagai sisa hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (likuid). Yaitu bisa dalam bentuk air atau disertai kandungan zat buangan lain dalam bentuk larutan atau campuran (suspensi). Berdasarkan sumbernya, limbah cair bisa diklasifikasikan lagi menjadi jenis-jenis sebagai berikut.